Bukit kan kudaki laut kan kuseberangi, itulah semboyan,moto,jargon atau apalah yg pasti nyonya TARIYEM ini tak paham akan istilah2 yg mempersulit dirinya itu. sejak dini hari ibunda dari enam anak ini sudah menaiki bukit untuk menggarap kebun yg bukan miliknya, yang sudah barang tentu hasilnya tidak seberapa di bandingkan dengan sang empunya kebun yg mungkin saat pekerjanya mengucurkan peluh untuk yg keseberapa kali, ia sedang asyik menghisap cangklong dengan memanggil-manggil burung perkutut kesayangannya itu, senja di perbukitan sindoro parade wajah-wajah lelah menuruni perbukitan tak terkecuali Bu Tariyem seikat kayu bakar yg bertengger angguh di punggungnya seperti tak mau tahu kelelahan sang empunya punggung layaknya sang juragan2 kebun.(Jangan pantang menyerah Bu)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar